Minggu, 30 Oktober 2011

Ketika Dia Kau Tinggalkan


ketika kau menginginkan seseorang untuk menjadi pasanganmu….

Ketika kau mengungkapkan isi hati dan perasaanmu…

Ketika kau mengajak dia berbicara empat mata…


Aku ingin bertanya, apakah kau hanya ingin dia mengetahui isi hatimu karena tuntutan dan targetmu atau kau benar-benar menginginkannya…

Jangan lupa, “dia” yang kau ajak untuk berbicara adalah juga manusia yang sama sepertimu memiliki berhati dan penuh harap….

Ketika keinginanmu tidak terpenuhi…

Ketika reaksi yang diberikan tidak sesuai dengan apa yang kau harapkan…

Ketika kau menjadi bingung karena pertanyaanmu dijawab pertanyaan…

Aku ingin bertanya, apa yang kau harapkan…

Ingatlah, dia juga manusia yang memiliki masa lalu dan banyak pertimbangan. Mau kah kau untuk di ajak untuk bernegosiasi??

Ketika kau melihat dia tidak lagi bisa harapkan…

Ketika kau memutuskan untuk bersikap biasa saja…

Ketika kau merasa tidak ada jalan lagi…

Tetap perlakukan dia dan hargai dia sama seperti sebelum perasaan itu berubah menjadi sayang dan berubah kembali menjadi “biasa” karena dia juga manusia…

Ketika keinginanmu terpenuhi seperti yang kau inginkan…

Ketika proses waktu itu berjalan…

Ketika kau sudah mulai pulih…

Ingatlah, tidak semua orang bisa sepertimu bisa melakukan “recharge” yang cepat. Hargai keinginannya sama seperti dia memenuhi keinginanmu. Sadarkah kau, semua itu dilakukan walaupun sakit karena rasa sayang dan ingin dirimu bahagia…

Yang aku tahu, aku sayang…

Yang aku tahu, aku kangen…

Yang aku tahu, aku peduli…

Yang aku tahu, aku menyukaimu sangat…

Yang aku tahu, rasa sayang, kangen dan peduliku tidak cukup untuk memenuhi keinginan dan standarmu. Aku sayang padamu, aku ingin kau bahagia, aku ingin memenuhi keinginanmu walau harus berpura-pura dihadapanmu…

Yang aku tahu, aku sayang padamu walau harus melepasmu pergi dan melihat dirimu dengan mata kepalaku kau mem”prospek” orang lain dan mendengar dengan telingaku sendiri kau merasa nyaman dengan orang lain…

Yang aku tahu, aku sayang padamu dan harus melepas rasa yang sangat tidak menyenangkan ini perlahan-lahan dan membuangnya jauh-jauh…

Yang aku tahu, aku sayang padamu dan tidak bisa memilikimu…

Yang aku tahu, aku sayang padamu dan ingin kau bahagia walau harus melepasmu jauh sejauh yang kau inginkan agar tidak terganggu oleh “mahluk” seperti diriku…

“CINTA TIDAK HARUS MEMILIKI”, muak rasanya dengan kalimat ini, kalimat yang selalu membuat tiap malamku penuh dengan pergumulan dan membuat otak aku bekerja 24 jam tanpa istirahat. Kenapa tidak harus memiliki? Kenapa tidak berjuang? Kenapa tidak berusaha? Kenapa tidak mencoba? Kenapa harus melepas apa yang kita sukai? Kenapa dan kenapa?

Dan sekarang aku mengerti arti dari kalimat “CINTA TIDAK HARUS DIMILIKI”. Kalimat yang terdiri dari 4 kata ini berarti hanya seorang yang berjuang, sementara untuk suatu hubungan diperlukan 2 orang untuk berinteraksi. Pada saat seorang yang lain mulai lelah dan merasa tidak nyaman maka kita yang mengasihi “dia” harus rela dan berbesar hati untuk melihat orang yang kita sayang bahagia bersama pilihannya.

Hanya se-simple itu, hanya seorang yang berjuang terhadap segalanya…

Hanya itu…

Yang ku punya hanya cinta, tak berharap balasmu, tak mungkin itu! Tak ingin ku lihat satu hati yang terluka demi hasrat ini. Biarlah aku saja yang alami, Cuma aku.

Tak perlu juga kau bertimbang kenapa tak kau cintai aku saja, lepas darinya, seperti yang pernah kau katakan dulu.

Dan yang aku tahu, aku sayang padamu, peduli padamu teramat sangat dan ingin 
melihatmu bahagia…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar